Senin (28/02), menjadi hari yang ditunggu-tunggu civitas SMA Assalafi susukan. Mereka menampilkan pentas terbaiknya. Mengingat persiapan sudah dilakukan selama dua bulan lamanya.
YA, ujian praktek seni budaya kelas XII selalu berhasil membuat siswa semangat. Termasuk alumni, yang selalu ingin kembali. Ujian praktek syarat akan kekompakan dalam kebersamaan. Kerja sama antar siswa, memikirkan konsep demi menyuguhkan pagelaran yang menarik. Mereka tampil secara kolektif
Guru Pembimbing Seni Budaya SMA Assalafi Susukan, Siti Asyifa,S.Pd mengatakan, ada 4 kelompok seni dan budaya yang ditekuni siswa selama mereka duduk di kelas X dan XII. Yakni cabang seni rupa, musik, teater, dan tari.
Kemudian kelas XII, mengerucut pada seni tari modern dan resital atau pertunjukan musik berupa vokal/instrument.
Ujian kali ini, termasuk serangkaian ujian yang akan dilakukan pihak sekolah beberapa waktu akan datang. Proses selama dua bulan mereka berlatih, ikut menjadi penilaian juri atau guru. Di mana para siswa rela menyisihkan waktu di luar jam belajar, demi kekompakan tim dan pentas yang mengundang perhatian. Para siswa, dibebaskan menentukan tema dan konsepnya masing-masing.
Yang pasti, tema mengusung kearifan lokal yang sesuai dengan visi SMA assalafi susukan yang berlokasi di Desa Kenteng itu, yakni sebagai sekolah berbasis realigi, seni dan berbudaya lingkungan.
Kegiatan kali ini, mengangkat tema: Ekspresi Jiwa untuk Budaya. Ujian praktek seni budaya memang selalu di tunggu para siswa. Begitu juga dengan beberapa alumni, yang ingin kembali dan mengulang masa sekolah demi bertemu kembali dengan ujian praktek tersebut.
Para siswa tampil secara maksimal. Dengan kostum dan konsep yang matang. Acara berjalan meriah. Membuat takjub, sekaligus haru mengingat siswa kelas XII telah memasuki masa akhir perjalanan sekolahnya. Penampilan yang spektakuler, tidak jarang membuat siswa lain dan guru larut. Bernyanyi dan mengikuti irama yang diputar.
Wali Kelas XII,Abdul Nurkolis,S.Pd menambahkan, ujian praktek mengajarkan anak untuk bisa menghasilkan karya dan melatih kerjasama. Walaupun diakui, saat masa latihan tidak jarang beberapa siswa dan siswi rewel dan kerapmengeluh. Namun ketika tiba hari pelaksanaan, Abdul Nurkolis bersyukur peserta didiknya bisa tampil maksimal dan di luar ekspektasi.
“Melatih bagaimana menyatukan ego masing-masing dari banyaknya siswa. Prosesnya yang membuat ujian praktek ini berharga. Kami para guru, memberikan kebebasan apa yang mau ditampilkan,” ungkap Siti Asyifa, S.Pd.
Waka Kesiswaan, Najib Syaifullah,M.Pd berharap, siswa dan siswi SMA Assalafi Susukan dapat mejadi pribadi yang kreatif dan lulusan unggul ketika mereka menghadapi dunia baru selepas menjadi siswa. “Mereka bisa unggul dalam keterampilan, tapi tidak mengesampingkan potensi akademik yang ada,” katanya.
Tinggalkan Komentar